Abah Suyuthi yang setia pada NU dan NKRI
“Hanya ada satu syarat untuk bisa digdaya sebagai seorang Banser, yakni harus meninggalkan molimo sebagaimana yang diajarkan Sunan Ampel,” kata Mbah Suyuthi saat Ijazah Kubro Gemblengan Pagar Nusa Kabupaten Banyumas, di Bumi Perkemahan, Sokaraja.
Molimo tersebut, kata Mbah Suyuthi, adalah emoh main, artinya tidak mau main judi. Emoh ngumbi, artinya tidak mau minum-minuman yang memabukan.Emoh madat, artinya tidak mau mengisap candu atau ganja. Emoh maling, artinya tidak mau mencuri atau kolusi, dan emoh madon, artinya tidak mau main perempuan yang bukan isterinya (zina).
“Saya ijazahi kalian, agar seperti ulama zaman dahulu yang mampu membela tanah air Indonesia dan sakti,” ujar Mbah Suyuti dengan tegas.
Lebih jauh Mbah Suyuthi menilai, kalau era sekarang banyak orang yang meninggalkan syukur, tidak merasa bahagia, selalu menghujat pemerintah. Padahal pemerintahan kita sudah baik tetapi selalu dicaci maki.
“Pemerintah kita sudah antikorupsi dan bahkan memberantas korupsi, tapi anehnya selalu dicaci maki,” ujarnya.
Ketua Pimpinan Cabang (PC) Pagar Nusa Banyumas Imam Santoso mengatakan, di dalam dunia perhelatan selalu ada maka ayo bentengi dengan ilmunya para ulama kita lewat kyai khos yang ada. Sekarang ini negara-negara di dunia berlomba-lomba meningkatkan alat persenjataan perang dan menggiatkan perang karena ingin hidup tenang dan damai dan Kita juga sama, hari ini dapat ijazah kubro dan gemblengan karena ingin bumi Indonesia tenang dan damai.
Lebih lanjut bahwa ulama-ulama Nahdlatul Ulama merumuskan bahwa kita bisa mengamalkan ajaran agama dengan baik dan sempurna mana kala kondisi lingkungan di sekitar kita aman. Kader Pagar Nusa sebagai pembela para ulama-ulama harus menjaga keamanan, demi tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Islam Ahlussunnah waljamaah.
Saat itu banyak sekali yang ikut ijazahan kubro gemblengan hikmah ini. semua perguruan dibawah naungan Nahdatul Ulama untuk bisa mewakilkan mengikutinya. termasuk berbagai perguruan NU seperti Maruyung, Pusaka Kusuma, HMS, Wijaya Sakti, Insan Aji, Asma dan sebagainya. banyak pendekar dan ulama yang ikut penggemblengan ini termasuk Muh Cipto Waluyo, Nur Aziz, Khafidz Mubarok, Danto Sudantoko dan sebagainya, al hasil hampir 500 an peserta membanjiri Pendopo Kendalisada - Buper Sokaraja.
semoga beliau K.H M. Suyuthi Al Ghozali diberikan yang terbaik oleh Alloh SWT..
termasuk kita semua mendapat ridlo Alloh SWT dan Syafaat Rosululloh SAW...
Aamiin ya robbal alamiin
Petunjuk bapak samadengan didikan imam bonjol dari padang sumatra barat tolong pak saya ingin saran dari bapak minyak apa saya pakai untuk mendekatkan dengan arwah pak imam bonjol arwah pak imam bonjol sering mendekatiku
BalasHapusminyak cap kapak
HapusTolong jawab pertanyaan saya pak
BalasHapusminyak misik sulaiman yg asli dan full biang tanpa campuran, tapi skrg sudah jarang ada orang yg jual. Jika tidak ada, cukup minyak wangi non alkohol lainnya yg wanginya mirip. Tapi yg lebih penting amalannya tidak musyrik, kalo saya sih gunakan Qulhu seribu kali dan langsung Wali Alloh yg ditawassuli berkenan hadir.
BalasHapus